El nino merupakan peningkatan suhu permukaan laut di Samudra Pasifik Tengah dan Timur menjadi lebih hangat dari biasanya. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi kemungkinan El Nino di Indonesia terjadi pada bulan Juni 2023, puncak ancaman El Nino terjadi pada bulan Agustus-September 2023. Dampak dari fenomena alam ini dapat mempengaruhi curah hujan, suhu udara, dan pola cuaca di berbagai wilayah di Indonesia. El Nino memiliki dampak yang signifikan bagi sektor pertanian di Indonesia diantaranya sebagai berikut.
- Kekeringan. El Nino dapat mengurangi ketersediaan air irigasi dan menyebabkan gagal panen serta penurunan produksi tanaman.
- Hama dan Penyakit tanaman. Peningkatan perubahan suhu dan kelembapan rendah dapat menciptakan kondisi yang baik bagi perkembangan penyakit tanaman.
- Perubahan pola hama. El Nino meningkatkan serangan hama sehingga menyebabkan kerugian yang signifikan pada tanaman pertanian.
- Penurunan produksi. El Nino menyebabkan kekeringan dan serangan hama penyakit sehingga menyebabkan penurunan produksi dan mengakibatkan kenaikan harga produk pertanian.
Strategi mengurangi dampak El Nino menurut Kementerian Pertanian (2023) yaitu sebagai berikut.
- Pemantauan Cuaca. Dengan memahami perubahan pola cuaca, petani dapat mengatur jadwal penanaman, irigasi, dan pemeliharaan tanaman secara lebih efektif.
- Konservasi Air. Petani perlu mengadopsi teknik irigasi yang efisien, seperti irigasi tetes untuk mengehemat air.
- Diversifikasi Tanaman. Petani dapat menanam beragam jenis tanaman untuk mengurangi risiko terhadap gangguan iklim, sehingga kegagalan panen dapat diatasi.
- Penggunaan Teknologi Informasi. Misalnya, penggunaan aplikasi cuaca untuk memantau perubahan cuaca atau memanfaatkan sistem peringatan dini dapat membantu petani mengambil langkah yang tepat dalam menghadapi El Nino.
- Dukungan Pemerintahan dan Lembaga Terkait. Pemerintah dapat menyediakan informasi, bantuan keuangan, pelatihan, atau bantuan teknik dalam pengelolaan pertanian yang berkelanjutan.
Dengan mengambil langkah-langkah tersebut, petani dapat mengantisipasi dampak El Nino sehingga dapat menjaga produktivitas sektor pertanian. Menurut Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo tak hanya petani, semua pihak harus bergerak melakukan kolaborasi, adaptasi dan antisipasi terhadap berbagai tantangan yang ada. Termasuk dalam menghadapi cuaca esktrim El Nino. (Dikutip dari berbagai sumber)